January 17, 2011
Perlengkapan Desain Grafis untuk Percetakan
Kategori: Desain Grafis, Entrepreneurship, Komputer, Percetakan
Desain Grafis
Bila diantara Anda ada yang tertarik untuk memulai dan menekuni bisnis/usaha di bidang desain grafis atau jasa setting komputer untuk percetakan, maka alangkah baiknya jika Anda mengetahui “perlengkapan minimal apa saja” yang harus dipersiapkan untuk memulai usaha tersebut.
Untuk perlengkapan desain grafis atau setting komputer, sebenarnya telah saya sebutkan di artikel yang berjudul Contoh Keterkaitan Hobi dengan Ide Usaha, tetapi di artikel tersebut saya hanya menyebutkan sekilas saja tanpa pembahasan yang lebih luas. Untuk itu, maka di artikel ini saya akan mengulasnya lagi dengan pembahasan yang lebih terperinci.
Untuk memulai serta menekuni usaha desain grafis atau setting komputer, maka perlengkapan desain grafis “minimal” yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut:
1. Komputer
Untuk perangkat komputer, sebaiknya dipersiapkan spesifikasi yang mendukung pekerjaan-pekerjaan untuk desain grafis, dan jangan lupa juga.. harus tersedia sebuah CD-ROM/RW atau DVD-ROM/RW untuk membaca data dari kepingan CD maupun untuk memburning (membakar/menyimpan) data hasil desain ke dalam sebuah kepingan CD atau kepingan DVD.
2. Perangkat Lunak (Software)
Sebenarnya untuk masing-masing sistem operasi (operating system), tentu mempunyai software aplikasi desain grafis yang berbeda-beda, tetapi di dunia percetakan, pada umumnya masih menggunakan Windows sebagai sistem operasinya. Maka dikarenakan hal tersebut, software desain grafis yang biasa dipergunakan adalah CorelDraw serta Adobe Photoshop. Sedangkan software aplikasi seperti Macromedia FreeHand, Adobe page maker, dan sebagainya, bisa ditambahkan sebagai software pelengkap aplikasi desain grafis lainnya.
3. Scanner
Scanner juga tidak kalah penting, karena tanpa scanner kita tidak bisa meniru gambar dengan bentuk dan ukuran gambar yang sama persis dengan contoh gambar desain yang telah ada. Dengan scanner, kita bisa memasukkan sebuah contoh desain ke dalamnya untuk discan, dan hasil scan tersebut bisa diolah/ditiru oleh aplikasi desain grafis untuk dibuat menjadi sebuah naskah desain yang baru.
4. Printer
Printer yang harus dimiliki oleh seseorang yang bergerak di usaha desain grafis untuk percetakan itu harus bisa mencetak naskah dengan warna hitam pekat maupun berwarna. Biasanya seorang desainer grafis, minimal harus mempunyai:
• Laser Printer berwarna hitam: untuk mencetak/memprinting naskah desain ke atas kertas HVS maupun kertas kalkir.
• Inkjet Printer berwarna: untuk mencetak/memprinting contoh naskah desain atau pun mengerjakan cetakan jadi secara langsung.
5. Kertas
• HVS (cukup 70 gsm). Pilihlah merk kertas yang memiliki hasil cetak yang rapih dan membuat tinta tidak meluber, karena bisa berpengaruh kepada hasil cetakan. Hasil cetak dengan kertas HVS ini digunakan jika pelat cetak yang akan digunakan di mesin cetak adalah plat kertas/paper plate.
• Kertas kalkir. Hasil cetak dari printer ke kertas kalkir diperlukan bila plate yang akan digunakan ke mesin cetak adalah plat aluminium/aluminium plate. Dan biasanya hasil cetak kalkir ini lebih baik dari hasil cetak di kertas sehingga berpengaruh juga ke kualitas hasil proses selanjutnya. Tetapi tentu saja tidak sebaik hasil cetak dengan menggunakan film.
• Glossy paper, dan kertas lainnya (sebagai pelengkap, serta tidak menjadi keharusan.
6. Kepingan CD (Compact Disc)
Kepingan CD kosong perlu disediakan sebagai tempat untuk menyimpan data hasil desain, karena belum tentu konsumen yang datang membawa sebuah kepingan CD atau sebuah flshdisk dan sebagainya, untuk menyimpan data hasil desain tersebut.
7. Penggaris (Mistar)
Untuk membuat ukuran desain sesuai dengan contoh yang telah ada/jadi, tentu saja penggaris diperlukan untuk mengukur contoh yang telah ada/jadi tersebut, untuk kemudian ukurannya disesuaikan pada desain di komputer. Penggaris yang digunakan sebaiknya terbuat dari logam, karena penggaris tersebut sewaktu-waktu diperlukan pada saat pemotongan kertas.
8. Pisau Pemotong Kertas (Cutter)
Terkadang sebuah cutter diperlukan juga oleh seorang desainer grafis untuk memotong kertas hasil desain.
9. Plastik
Plastik diperlukan sebagai kemasan/tempat untuk menyimpan kertas yang berisi naskah hasil desain, supaya terlindungi dari kusut, debu, kotoran, dan sebagainya. Ukuran plastik disesuaikan (lebih besar sedikit dari kertas).
MEMULAI BISNIS DESIGN GRAFIS
Tanya:
Pendapatan saya sendiri sebulannya hanya Rp 700.000. Dari gaji tersebut saya harus bayar asuransi Rp 100.000 per bulan, uang sekolah anak Rp 75.000 per bulan, ongkos + jajan sekolah Rp 100.000 per bulan, serta biaya tak terduga seperti jika ada yang sakit, belanja baju-sepatu-kosmetik atau dana untuk jalan-jalan/rekreasi. Saya juga harus bayar pembantu Rp 90.000 per bulan, langganan tabloid dan koran Rp 30.000 per bulan. Tabungan saya saat ini ada 15 juta rupiah dan anak saya sebentar lagi mau saya daftarkan ke TK Swasta. Lalu yang saya ingin tanyakan:
1. Saya mau buka usaha sampingan atau industi rumahan yang tak terikat waktu dan masih bisa mengurus anak. Kira-kira usaha apa ya?
2. Ataukah saya harus berhenti kerja dan biar hanya suami yang bekerja lalu saya konsentrasi pada usaha dan urus anak saja?
3. Pengeluaran apa saja yang harus saya ringkas untuk saat ini agar bisa berhemat dan menabung? Saya sangat ingin membuka Reksadana.
4. Apakah dengan tabungan 15 juta rupiah saya bisa buka usaha percetakan kecil-kecilan atau grafis desain? Sebab sekarang ini ada orang yang menawarkan kerja sama pada saya.
Jawab:
Bila Anda menjalankan usaha grafis desain atau desain grafis, katakan usaha percetakan kecil-kecilan atau jadi desainer grafis, apakah Anda punya perkiraan kapan usaha design grafis itu bisa memberikan Anda penghasilan yang setara dengan penghasilan Anda sekarang (Rp 700 ribu per bulan)? Oke, kita anggap saja Anda punya perkiraan bahwa usaha design grafis atau grafis desain Anda bisa memberikan penghasilan sebesar Rp 700 ribu per bulan mulai pada bulan ke-4. Bila memang demikian, bagaimana dengan bulan pertama sampai ketiga? Padahal yang saya lihat keluarga Anda masih membutuhkan penghasilan yang Rp 700 ribu per bulan itu.
Jika memang demikian, saya sarankan Anda memiliki dana cadangan yang jumlahnya cukup untuk menggantikan penghasilan Anda selama usaha Anda belum memberikan hasil yang memang setara dengan penghasilan Anda. Sebagai contoh, kalau usaha Anda baru bisa memberikan hasil Rp 700 ribu per bulan pada bulan ke 4, maka ini berarti ada bulan pertama sampai ketiga yang "kosong" tanpa penghasilan.
Dengan demikian, maka jumlah Dana Cadangan yang Anda perlukan adalah yang setara dengan tiga bulan pengeluaran Anda, yaitu: 3 x Rp 700.000 = Rp 2.100.000. Kita andaikan saja pengeluaran Anda sebanding dengan pemasukan Anda. Lalu dari mana uang sebesar itu Anda ambil? Saya sarankan Anda mengambilnya dari simpanan Rp 15 juta yang Anda miliki. Dengan demikian, jangan menggunakan uang Rp 15 juta Anda sepenuhnya untuk modal usaha. Tapi sisihkan sebagian (dalam contoh di atas adalah Rp 2.100.000) untuk Dana Cadangan, yang bisa digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran Anda selama usaha Anda belum memberikan hasil yang setara dengan penghasilan Anda.
Bila Anda memilih menggunakan uang Rp 15 juta tersebut sepenuhnya untuk usaha, maka pastikan bahwa usaha Anda memang sudah bisa memberikan hasil yang setara dengan penghasilan Anda sejak bulan pertama usaha itu dibuka. Atau, bila usaha itu memang membutuhkan modal awal Rp 15 juta (sesuai dengan seluruh uang yang Anda miliki pada saat ini), tapi Anda baru bisa menikmati hasilnya pada bulan ke¬5, misalnya, maka saya sarankan Anda tetap mempertahankan dulu pekerjaan Anda yang sekarang.
Oke, itu mengenai strategi keuangannya. Sekarang mengenai jenis usahanya. Wah, kalau Anda bertanya tentang jenis usaha sampingan apa yang bisa dijalankan dari rumah, maka sebetulnya ada banyak sekali jenis usaha sampingan yang bisa Anda jalankan dari rumah. Contoh yang paling populer adalah usaha jual beli barang-barang kebutuhan rumah tangga. Selain itu, usaha jasa seperti design grafis atau jadi desainer grafis seperti yang Anda tanyakan juga bisa dijalankan dari rumah.
Saya tidak tahu sebesar apa skala usaha percetakan atau desain grafis yang ingin Anda jalankan, jadi saya tidak bisa mengatakan apakah jumlah uang yang Anda sebutkan tadi mencukupi atau tidak untuk modal awal usaha Anda. Tapi bila Anda mendapatkan penawaran kerja sama dari teman Anda, maka hal yang harus Anda lihat adalah: bagaimana perkiraan arus kas dari usaha tersebut, kapan usaha tersebut akan memerlukan atau menghasilkan uang, dan seterusnya, sehingga Anda tahu dengan pasti kapan usaha Anda akan menuai keuntungan.
Anda akan lebih fokus atau memiliki lebih banyak waktu dalam mengerjakan usaha Anda. Nanti setelah usaha desain grafis Anda berhasil, Anda bisa punya lebih banyak waktu untuk mengerjakan hal-hal yang ingin Anda lakukan, seperti rekreasi. Itu saja.
Semoga berhasil.
Sumber:perencanakeuangan.com
Bisnis Desain Grafis
Desain Grafis merupakan salah satu lahan bisnis yang tumbuh pesat dan berkembang sejak tahun 80-an. dengan perkembangan dunia publikasi, advertising dan visual, desain grafis menjadi salah satu bidang bisnis yang mampu menciptakan wirausaha-wirausahawan sukses terbanyak di Indonesia dan membuka peluang usaha bagi sekitar 100.000 s/d 500,000 tenaga kerja di Indonesia. Bahkan saat ini diperkirakan lebih banyak lagi. Mengingat usaha ini telah merambah jauh sampai ke seluruh wilayah Nusantara.
Desain grafis merupakan yang menjadi produk jasa unggulan berada dalam klasifikasi khusus yaitu kemampuan membangun hasil cetak grafika yang WYSIWYG (what you see is what you get) dengan didukung oleh metode kalibrasi menggunakan platform komputer mac dan windows. kegunaan produk grafika dengan teknologi ini adalah untuk expo produk dengan corak visual yang khas seperti brosur marmer atau batu alam, katalog lukisan, dan fungsi – fungsi lainnya yang membutuhkan ketepatan warna tinggi. yang lain adalah produk tag-khusus untuk keperluan identifikasi seperti barcode yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dalam dan luar negeri. fungsi produk ini adalah untuk melakukan manajemen produk barang yang biasanya akan dikirim ke pasar luar seperti kerajinan dan karya seni. teknologi barcoding dan tagging yang ada telah digunakan oleh hampir seluruh trading company berorientasi ekspor di Indonesia dalam kurun waktu lebih dari 17 tahun.
Adapun cetak grafika seperti majalah, jurnal, buku, katalog, dan produk lainnya termasuk layanan yang dijabarkan dari sisi komunikasi visual. Untuk kota seperti Bandung saja saat ini terdapat lebih dari 5 universitas dan institut yang membuka jurusan desain komunikasi visual atau lebih dikenal oleh masyarakat luas sebagai desainer grafis.
Desain grafis adalah unik, membangun peluang dan pangsa-pasarnya juga memiliki keahlian tersendiri. hal yang paling pokok bukan berada dalam kategori desain, visual, atau konsep, tetapi terdapat dalam HARGA. dengan terbukanya persaingan dan tidak ada lagi ke-khas-an layanan, saat ini bisnis ini memang dapat dibilang cukup sesak dan penuh. diperlukan pembukaan peluang-peluang usaha yang baru dan segar dalam bidang desain grafis.
Saya telah meninggalkan bidang ini cukup lama dari tahun 2004 sudah tidak aktif walaupun masih ada beberapa proyek khusus yang masih sempat saya tangani. Hal ini mengingat ada beberapa point yang saya anggap sebagai kelebihan sekaligus kelemahan bidang bisnis desain grafis. antara lain :
1. Semakin majunya dan mudahnya proses pre-press, serta color separation, sehingga dengan pembelajaran (wayangan) semalaman saja, sudah dapat praktek cetak. paling 2 kali praktek sudah mahir.
2. Infrastruktur komputer dan software juga sudah semakin memudahkan para newbie untuk menjalankan bisnis ini secara atraktif. Untuk kualitas dan otoritas software tidak saya bahas, mengingat hal ini sudah kita ketahui bersama.
3. Desainer grafis saat ini sudah banyak, dan dengan semakin murahnya perangkat komputer, maka semakin banyak juga orang yang berusaha masuk dalam bidang ini.
4. Dengan kecanggihan teknologi cetak dan semakin ekonomisnya harga, juga berpengaruh pada nilai jual produk karena persaingan menjadi sangat ketat.
Dengan demikian saat ini dibutuhkan ide-ide baru yang akan mengembangkan media grafika ini menjadi bisnis yang lebih advance dan lebih memiliki orientasi jelas. Bagi rekan2 yang sudah memiliki konsep untuk bersaing dalam dunia bisnis grafika, saya ucapkan selamat. sebaiknya apapun kiat atau rahasia yang anda miliki dilindungi dan dipagari agar tetap menghasilkan profit serta benefit yang besar. setidaknya menjadi hak anda sebagai seorang pioneer. > arion
CATATAN ; untuk uraian saya terkait dengan metode presentasi, silakan merujuk pada postingan saya di bulan januari 2010.
Tips Memulai Bisnis Percetakan Dan Desain Grafis
BISNIS PERCETAKAN ala CHABELITA adalah salah satu peluang bisnis usaha mandiri yang paling sering dijumpai, di lingkungan rumah ataupun di kantor, seperti halnya pada bisnis waralaba, bisnis online, multi level marketing, bisnis internet marketing atau bisnis Indonesia lainnya.
Bisnis Percetakan selalu ada seiring pertumbuhan ekonomi usaha. Tapi banyak kondisi dan kombinasi situasi yang muncul tatkala seseorang ingin memulainya. Dari mana harus memulainya? Mau langsung investasi untuk memulai usaha percetakan? Seberapa besar peluangnya bisnisnya...?!?
Banyak orang yang mempunyai hasrat atau keinginan untuk memulai berwirausaha, tapi kadang bingung memulainya. Dimulai dari tidak fokusnya pilihan atas bidang usaha apa yang hendak dijalankannya sampai terbentur masalah permodalan untuk memulai usahanya. Ada juga sementara kalangan yang kebetulan justru mempunyai cukup modal untuk membiayai niat usahanya, tapi juga bingung harus memilih apa jenis usaha yang mau digarap olehnya. Banyak kondisi dan kombinasi situasi yang muncul tatkala suatu peluang usaha sudah ada di pelupuk mata, tapi tidak lekas disambar dan didayagunakan, salah satunya adalah MEMULAI PELUANG USAHA BISNIS PERCETAKAN.
Jangan ragu untuk memulai, simak TIPS Memulai Bisnis Usaha Percetakan secara garis besarnya :
1. LIHAT dan PERHATIKAN PELUANG DI SEKITAR ANDA
Pernahkah Anda sesekali kebetulan mendengar ada tetangga bahkan kerabat terdekat berencana melangsungkan hajat pernikahan / khitanan? Coba dekati dan cari tau apakah Undangan Pernikahan / Khitanannya sudah ada yang mengurusinya. Dekati secara personal dan yakinkan kepadanya bahwa Anda dapat membantu menyiapkan undangan tsb sampai jadi. Ini sebuah peluang ! Berikut ini ada contoh peluang lagi : - di kepengurusan badan RT / RW pasti ada banyak kebutuhan barang cetakan. Mungkin tadinya cuma berbentuk fotocopian belaka. Coba Anda tawarkan untuk dicetak supaya tampil lebih bagus. Ada lagi nih peluang : - perhatikanlah dan buat daftar macam2 form di kantor Anda, pasti ada barang cetakan. Coba anda cari tau kira2 berapa banyak kebutuhannya. Cari kesempatan terbaik untuk mendekati siapa yang biasa mengurusinya. Jangan langsung minta order kepadanya. Selidiki apakah dia itu hanya sebatas mengorder barang cetakan sepenuhnya ke Percetakan atau dia menjalankannya sendiri. Kalau cuma order ke percetakan, coba tawarkan bahwa anda bisa "membantunya". Tentu saja dengan sedikit diplomasi.
Bila Anda peka, melihat lebar-lebar dan pasang telinga, sebenarnya di sekeliling Anda banyak peluang yang bisa dijadikan "obyekan". Tapi hal kecil ini bisa menjadi PELUANG BISNIS USAHA PERCETAKAN & DESAIN GRAFIS yang terlewatkan bila tidak tahu atau tepatnya tidak berani memulainya.
Bila Anda mendapatkan kesempatan, baik itu di kantor, komunitas bergaul, lingkungan rumah ataupun untuk kebutuhan sendiri- peluang Anda diminta dan ditanya mengenai DIMANA SAYA BISA MENCETAK barang seperti ini? Ambil peluang tersebut ! Jangan lihat besar-kecilnya order. Kesempatan ini gak bakalan lewat dua kali dihadapan Anda. Namun bila Anda ambil order ini, kesempatan kedua dan seterusnya akan menghampiri Anda dengan sendirinya.
Saran saya, untuk tahap pertama karena anda masih dalam tahap belajar memulai bisnis percetakan, jangan pernah membayangkan Anda bakal segera mendapat untung yang besar bila mendapat peluang usaha tersebut. Sudah diberi kepercayaan untuk menjalankan order tsb saja sudah merupakan mukjizat bagi Anda! Kalau perlu nggak pake untung dulu deh. Yang utama adalah orang akan segera tahu bahwa Anda punya keahlian yang dapat diandalkan. Nah, pada peluang kedua dan seterusnya, barulah Anda mulai berhitung dengan cermat berapa persen keuntungan yang harus Anda raih dari order2 berikutnya.......
2. JANGAN PERNAH NOLAK ORDER
Anda pernah "dimintai tolong" oleh boss, kawan atau kerabat dekat Anda? Yang dimaksud dimintai tolong disini tentunya yang beraroma "bisnis". Jika Anda cukup sering "disuruh" mengorder sesuatu, atau bahkan Anda dapat bocoran ( nguping! ) dari obrolan yang gak disengaja, langsung bilang saja kalau Anda sanggup mengerjakannya...!! JANGAN SEKALIPUN PERNAH MENOLAK ORDER tersebut ! Order apapun jangan pernah ditolak, apalagi order cetakan.
Walaupun baru pertama kalinya Anda menghadapi order cetak, terima saja order itu. No problem, bila Anda belum paham liku-liku percetakan. Entah itu ordernya harus dilempar lagi ke pihak lain atau Anda bisa bekerjasama lagi dengan orang lain, itu soal lain. Yang penting order itu harus jadi, harga pantas dan si pemberi order merasa puas. Dengan demikian ada pencitraan diri, bahwa anda adalah orang yang sanggup diberi kepercayaan untuk menyelesaikan order dimaksud. Pandai-pandailah Anda berdiplomasi dan meyakinkan calon customer Anda, terutama dari kalangan terdekat Anda
3. JANGAN MALU BERTANYA
Mulailah perjalanan Anda mendapatkan order perdana ini. Langkah pertama dan paling ekspres tanpa mengandung resiko kesalahan adalah Anda dapat mendatangi salah satu PERCETAKAN yang Anda yakini bonafid. Tanya berapa harga cetakan disini dan terapkan selisih harga jualnya kepada konsumen Anda. Langkah ini safe, tapi Anda tidak akan mendapatkan ilmu apapun dari orang percetakan tersebut. Boro-boro membagi ilmu, untuk mengurangi margin keuntungannya saja bahkan tidak mungkin.
Nah, kalau Anda mau sedikit capek dan dapat ilmu, datangi saja TOKO KERTAS dan tanyakan contoh kertas / media cetak yang Anda bawa untuk dicetak. Tanyakan berapa harga kertas terakhir. Jangan sungkan bertanya. Tanya apa saja mengenai proses produksi percetakan. Anggap saja Anda orang paling bodoh sedunia pada saat itu. Simak dan dengarkan keterangan dari si penjual kertas. Toko kertas adalah pihak yang sedikit paling terbuka dalam menjelaskan tahapan PROSES PRODUKSI PERCETAKAN. Tapi ingat, mereka gak akan buka mulut sebelum mereka yakin Anda akan membeli bahan baku darinya. Bertanyalah sedikit saja saat datang, bertanya lagi saat si penjual sedang menulis nota pesanan, dan bertanya sekali lagi saat Anda menunggu barang pesanan disiapkan. Lalu bawalah keluar pesanan Anda tersebut. Tunggulah barang setengah jam lagi. Kemudian Anda bisa balik lagi ke toko kertas itu, berpura-puralah akan membeli lagi, sambil bertanya-tanya. Lumayan, nambah-nambah ilmu sedikit. Itu triknya...
4. KENALI & CARI TAHU :
BAGAIMANA TAHAPAN PROSES PRODUKSI PERCETAKAN
Proses produksi percetakan tidak akan dapat Anda hapal diluar kepala ibarat Anda dapat menghapal siklus kehidupan rutin Anda sejak bangun tidur sampai tidur lagi nanti malam. Tahapan ini akan berjalan lancar dengan sendirinya, seiring proses matangnya usaha Anda menekuni bidang ini. Tapi, sebagai langkah awal, Anda dapat menulis di diary kerja bagaimana skema tahapan yang harus dijalankan mulai dari tahap menerima order, menganalisa order, kalkulasi harga cetak , komponen produksi yang diperlukan, proses produksi, quality controlling, packing, delivering, pembayaran, dan after sales service yang baik.
5. INVESTASI
Mau langsung investasi untuk memulai bisnis percetakan ? Berapa biayanya ? JANGAN INVESTASI DULU ! Mengapa demikian ? Memang, sebuah usaha bisnis tanpa investasi adalah hal yang nonsens ! Jika finansial Anda kebetulan cukup untuk memodali usaha ini, sebaiknya ditunda dahulu untuk penginvestasian alat-alat kerja produksinya, terlebih yang cukup menyedot biaya besar. Lebih baik Anda fokus terlebih dahulu mencari peluang-peluang order. Dari order-order yang Anda dapatkan, Anda bisa memperdalam ilmu dan pengalaman Anda soal teknis proses produksi. Boleh saja Anda berinvestasi, tapi utamakan dulu hal-hal yang berguna untuk memperlancar dan memperbanyak networking Anda sebagai pemasok order, seperti pengadaan alat komunikasi (HP, telp. atau fax) dan transportasi (mobil atau motor) yang kelihatan agak layak dimata client Anda. Utamakan fungsi utilitasnya bukan hanya demi gengsi semata dalam hal investasi barang-barang tersebut.
Kalau networking Anda sudah dirasa cukup luas dan order semakin menumpuk, barulah Anda boleh memulai investasi alat-alat produksi, seperti : - SDM, Komputer, Mesin Cetak, Mesin Potong Kertas, sewa Gedung / Ruko tempat usaha, dsb. Sebaiknya lagi, sebelum melakukan investasi mahal tersebut, coba anda susun program kerja yang lebih realistis sampai lima tahun ke depan. Buatlah casflow keuangan yang menggambarkan proyeksi aliran modal Anda untuk periode tersebut. Untuk tahun pertama anda memulai usaha dengan investasi besar, jangan pernah berharap Anda akan meraih untung besar, mungkin kerugian yang bakal diperoleh! Apalagi 3 - 6 bulan pertama, jangan putus asa melihat angka di pembukuan Anda selalu minus karena selalu tersedot untuk biaya operasional. Tapi disinilah ujiannya. Mental Anda sebagai Enterpreneur akan ditempa oleh situasi seperti ini.....
Jadi, berpikirlah dua kali seribu kali untuk memenuhi hasrat Anda menginvestasi alat-alat produksi yang berbiaya amat mahal - walaupun Anda merasa mampu - dan tidak akan jatuh miskin bila mengalami kebangkrutan. Tidak ada larangan untuk investasi, tapi berfikirlah positif. Banyak contoh yang bisa dijadikan referensi untuk memulai Bisnis Usaha Percetakan ini tanpa perlu mengeluarkan modal besar.
Anda bisa memakai prinsip seperti ini : " SMALL BUSINESS within BIGGER INCOME "
Selamat mencoba, semoga Anda Sukses... !!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment